Langsung ke konten utama

Postingan

ANTARA DUA DIMENSI:MUHAMMAD SARKONI

Manusia diciptakan dengan fitrah yang suci, yang lahir atas dua dimensi yaitu dimensi jasmaniah dan rohaniah Yang masing-masing memiliki kebutuhan yang harus di isi supaya tak gersang.  Dimensi jasmaniah melihat kebutuhan dari matrealis butuh Harta dan Tahta, dimensi Rohaniah perlu dimensi spritualis sebagai fitrah insan bertuhan Keduanya perlu dibingkai dalam keseimbangan.  Semua Ibadah yang diawali dengan niat merupakan hak dimensi ruhaniah yang harus dirawat, yang diharapakan akan tumbuh subur dan berkembang sehingga tampak seperti pohon yang rimbun daunya lebat bunganya dan manis buahnya.  Keterpaduan akan dua dimensi tersebut akan membawa kepada kebahagian baik dialam dunia maupun dialam  keabadian, bangun keharmonisan antara tuhan, manusia dan alam yang akan menghantarkan kepada kebahagian. 
Postingan terbaru

MAHASISWA ORGANISATOR OLEH:MUHAMMAD SARKONI

Mahasiswa organisator dengan jaket lusuh dipundaknya Rambut gondrong di ikat dengan gaya lawasnya, atau celana jeans yang koyak ntah karna pagar kawat karya tembok kantor pejabat.  Berdiri di mimbar dengan gaya oratornya membara Membakar semangat perjuangkan keadilan, ntah berapa semester telah di lalui bahkan SKS terlewat terlupa karna amnesia terbentur papan reklame saat aksi.  Banyak terlupa oleh para organisator fokus pada relasi lupa pada isi, fokus pada perjuangan keadilan tapi lupa tujuan diri, berorganisai itu perlu tanpa menyampingkan SKS dan semester.  Sering terjadi asik dijalanan lupa tujuan Akhirnya lobi-lobi atasan untuk minta keringanan tugas akhir untuk diselesaikan, dengan dalih senior atasan Perlu ada arah perbaikan bukan hanya sibuk orator. Mahasiswa organisator bukan hanya sekedar sibuk aksi  idealis nya mahasiswa selain menerima saja tetapi mencoba mencari tau tentang apa, mengapa, dan bagaimana isi ruang-ruang dengan Isi. Teori menja...

Guru Pelita Dalam Kegelapan Oleh: Muhammad Sarkoni

 Kicauan burung dipagi hari Kau sambut dengan Ikhlas diri Bergegas pergi untuk mengabdi Mengajar putra-putri ibu pertiwi.  Pena menjadi saksi Kertas putih menjadi bukti Guru bagai lentera dalam dimalam hari Penunjuk arah saat lupa diri. Guru, perjuangan mu menyentuh hati Guru, ke Ikhlasanmu jadi lentera hati Karna mu kami bisa membaca dan menulis Karna mu kami bisa mengaji. Guru terimakasih atas pengabdianmu Perjuangan mu tak terbalaskan Bahkan tak terbantahkan Guru engkaulah lentera dalam kegelapan. 

Sahabat Oleh: Muhammad Sarkoni

Pernah tertawa lepas tanpa kepalsuan Tersenyum tanpa paksaan Hari-hari dilalui dengan candaan ringan Bicara hari esok tanpa beban. Sahabat kita tidak dilahirkan dari rahim yang sama Bukan pula dari kerabat sanak famili Tapi kedekatan kita seolah tidak membatasi itu semua Untuk saling menjaga dan mewarnai. Sahabat terik matahari pernah jadi saksi Rintik hujan pernah kita lalui Kubangan lumpur jadi tempat ekspresi diri Hal-hal kecil terasa berarti. Sahabat se-iring dengan waktu Ntah dengan kesibukan diantara kita Atau demi tujuan dan cita-cita Kita lama tak bercengkrama. Sahabat dimanapun kau berada Titip salam pada kisah kita Ku harap di suatu waktu akan ada Segelas kopi untuk kita mengulas cerita. 

Ayah Lelaki Terhebat Oleh: Muhammad Sarkoni

Menetes keringat dari dahimu Jatuh membasahi wajah Lengkap dengan guratan diwajahmu Kau tak hiraukan demi anak-anakmu Tampak pundak yang menghitam Punggung memulai membungkuk Bukti keras perjuanganmu Demi menghidupi anak-anakmu Urat-urat tanganmu merajut asa Tapak kakimu berdebu tanpa jasa Ayah kau pahlawan dalam kehidupan nyata Dan tak pernah terabadikan dalam catatan pena Ayah kau mengajarkan ku akan arti hidup Ayah kau memberi makna disaat lara Ayah betapapun letih kau tak pernah mengeluh Ayah kau lelaki pelindung disaat diri ini jatuh Saat ku salah arah kau jadi petunjuk Disaat ku dalam kegelapan kau jadi penerang Ayah saat aku lemah engkau yang menguatkan Ayahh engkau lelaki terhebat anak-anakmu. 

Ini semua Hanya Soal Waktu Oleh: Muhammad Sarkoni

Bergerak dengan lambat namun pasti Berputar tertatih namun tak pernah letih Hitungan detik menuju menit Hingga berubah menjadi kisah Iya, menjadi kisah Yang dilaluinya jadi sejarah Besi berkarat karena waktu Siang menjadi malam karena waktu bertemu akan berpisah juga karena waktu Rambut hitam jadi memutih juga karena waktu Bahkan yang hidup akan mati hanya soal waktu Tangis dan tawa hanya dibatasi oleh waktu Pernah terlena oleh waktu yang senggang Terbuai oleh waktu yang tampak lama Dan akhirnya kita jadi bagian masalalu Dari putaran waktu. 

Pulihlah Bumiku Oleh: Muhammad Sarkoni

Bumi kita tempat bermalam Tempat memandang bulan dan bintang Tempat berladang dan bertaman Tempat hidup dan dibesarkan Bumi yang kita cintai Bumi yang kita sayangi Bumi yang darinya tumbuh kehidupan Disana tempat kita menaruh harapan Namun kini Huru-hara sana-sini Dari timur kebarat Dari selatan ke utara Tak pilih tua ataupun muda Bergelimpang mati mengenaskan Dijauhi, di Isolasi, di Intimidasi Sungguh mengerikan, menakutkan Seolah berlomba dengan kematian Bumi segeralah pulih Kami rindu dengan keindahanmu Kami ingin melepaskan dahaga yang terhalang waktu Kami ingin bercengkrama lebih banyak waktu.