Mahasiswa organisator dengan jaket lusuh dipundaknya
Rambut gondrong di ikat dengan gaya lawasnya, atau celana jeans yang koyak ntah karna pagar kawat karya tembok kantor pejabat.
Berdiri di mimbar dengan gaya oratornya membara
Membakar semangat perjuangkan keadilan, ntah berapa semester telah di lalui bahkan SKS terlewat terlupa karna amnesia terbentur papan reklame saat aksi.
Banyak terlupa oleh para organisator fokus pada relasi lupa pada isi, fokus pada perjuangan keadilan tapi lupa tujuan diri, berorganisai itu perlu tanpa menyampingkan SKS dan semester.
Sering terjadi asik dijalanan lupa tujuan
Akhirnya lobi-lobi atasan untuk minta keringanan tugas akhir untuk diselesaikan, dengan dalih senior atasan
Perlu ada arah perbaikan bukan hanya sibuk orator.
Mahasiswa organisator bukan hanya sekedar sibuk aksi idealis nya mahasiswa selain menerima saja tetapi mencoba mencari tau tentang apa, mengapa, dan bagaimana isi ruang-ruang dengan Isi.
Teori menjadi landasan dalam beragumentasi data sebagai sandaran dalam beretorika dan diskusi jadi teman dikala jenuh, buku-buku jadi pedoman ketika haus nya imajinasi jadilah organisator akademisi bukan hanya sekedar lobi-lobi.
Komentar